Monday, November 12, 2007

Encouraging...

Maaf bahasa inggris saya masih basic sekali saya belum bisa menemukan padanan kata (dalam bahasa indonesia) yang pas untuk kata tersebut diatas. Saya ingin berbagi betapa besarnya manfaat apabila kita meng-courage seseorang. sebagai contoh saya pernah bekerja di beberapa company dengan berbagai karakter atasan. Ternyata dengan memiliki atasan yang selalu meng-courage kita, performa saya jadi lebih baik bahkan menjadi diatas rata-rata sedangkan memiliki boss yang tidak support membuat performa saya menjadi tidak berkembang bahkan menjadi jongkok.

Kenapa hal ini bisa terjadi, dikarenakan setiap orang memiliki keinginan untuk diakui keberadaannya sehingga pada saat kita meng-courage seseorang, orang tersebut merasakan bahwa eksistensi dia diakui dan itu akan menghasilkan suatu kekuatan besar untuk terus berkarya dengan lebih baik, apabila orang sudah dalam posisi seperti ini maka prioritas dia adalah pembuktian yang lebih besar tentang eksistensinya. Tentu saja apresiasi tetap dibutuhkan.

Hal ini lah yang saya ingin coba terapkan terhadap anak-anak saya, mencoba meng-courage mereka dalam hal apapun, apapun ide mereka walau terdengar konyol jangan tertawakan mereka, karena yang mereka butuh adalah support dari kita, semakin kita support mereka semakin tumbuh kepercayaan diri mereka, semakin mereka yakin dengan apa yang mereka perbuat maka dalam melakukan sesuatu pun mereka akan all out tidak setengah-setengah. Tapi ingat terhadap hal-hal yang membahayakan diri mereka dan orang lain tentunya kita jangan meng-courage mereka.

Sebaliknya discouraging membuat orang menjadi lemah, jadi ragu, jadi serba takut makanya kalo menurut hemat saya tinggalkan saja lingkungan yang tidak meng-courage kita. Bukan tanpa sebab saya mengatakan tersebut, agama islam menyuruh kita untuk meninggalkan keragu-raguan maka dengan begitu apabila kita meninggalkan hal-hal yang membuat kita menjadi ragu mudah-mudahan dinilai sebagai salah satu pelaksanaan ajaran islam. Amiin.

susah ngomong tulis di blog aja....

Banyak sekali kegunaan memiliki blog diantaranya bisa sebagai sarana melatih keterampilan menulis, berbagi informasi, berbagi ilmu, mempererat tali silaturahmi ataupun sebagai alternatif kita berkomunikasi.

point terakhir inilah yang sering saya lakukan, karena terkadang bahkan sering kali komunikasi verbal tidak berujung pada pemecahan yang bisa langsung diterima mengingat waktu yang tidak mencukupi. Jadi, setelah komunikasi verbal dilakukan biasanya saya menulis lebih lanjut tentang latar belakang dan maksud-maksudnya agar pihak lain dapat melihat hal tersebut dari sudut pandang saya.

Tidak hanya penjelasan bahkan pengakuan pun bisa dilakukan lewat blog, tidak semua orang bisa berhati besar, buat sebagian orang mungkin masih dalam tahap belajar untuk bisa berhati besar, nah melalui tulisan di blog kita bisa mengakui kelebihan dan kebenaran pandangan orang lain.

Tidak semua orang memiliki kepiawaian dalam komunikasi verbal, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, tidak ada salahnya kita gunakan media yang ada untuk menambal (bukan menutupi) kekurangan yang ada.

Saya dan istri (sampai saat ini) masih sering menghadapi kesulitan dalam hal komunikasi verbal, jadi saya sering menulis yang menyangkut apa keinginan suami, apa kesulitan yang dihadapi suami, apa yang dirasakan suami dan sebagainya, tidak ada maksud memerintah agar istri menuruti tetapi lebih kepada agar istri bisa melihat dari sudut pandang suami. Begitu pun sebaliknya saya sering membaca tulisan-tulisan di blog istri demi untuk mencoba melihat dari sudut pandang istri. Bukankah empathy dibutuhkan dalam keharmonisan suatu hubungan??